[artikel] Panduan Membeli Kamera SLR Second
2 posters
Halaman 1 dari 1
[artikel] Panduan Membeli Kamera SLR Second
Era keemasan kamera film sudah lewat digusur oleh kamera digital namun bukan
berarti kamera film hilang begitu saja. Sebagian kecil photographer muda tampaknya
ada yang menaruh perhatian pada kamera antik tanpa sensor ini namun sering keinginan
ini harus diurungkan karena bingung menentukan kriteria kamera yang harus dibeli.
Kadang untuk hal sederhana sekalipun seperti menentukan kondisi barangnya, apakah
masih berfungsi bagus atau rusak saja tampaknya tidak mudah. Maklum kamera antik
yang bisa dijalankan tanpa battery ini tidak punya monitor dibagian belakang untuk
preview hasil jepretan.
Saya sebelumnya juga sempat mengalami hal yang sama. Berdasarkan pengalaman beberapa
kali transaksi, saya menjadi sedikit mengetahuinya dan bersama ini dengan segala
keterbatasan dan kekurangannya, saya memberanikan diri untuk menuliskannya dengan
harapan mudah mudahan bermanfaat. Segala kekurangan dan kesalahan jadi tolong
dimaafkan atau dikoreksi. Terima kasih.
Hal pertama, sebelum cek fisik dilakukan adalah mengecek kelayakan harga. Harga
yang ditawarkan hendaknya sesuai dengan harga yang berlaku di pasaran, untuk type
dan jenis kamera yang sama. Kalau harganya sudah didapatkan dan dianggap sesuai,
barulah langkah di bawah ini dilakukan. Barang katagori langka, collection items
adalah perkecualian.
Langkah diatas saya berikan untuk kamera film analog mekanik, sedangkan untuk
kamera rangefinder, pocket, kamera berbahan plastik, sedikit berbeda namun tampaknya
pointnya sama saja. Lakukan pengecekan terutama viewfinder dengan lensa terpasang.
Beberapa tip tambahan :
Membawa atau menyiapkan lensa sendiri.
Khususnya ketika membeli kamera "body only". Tanpa lensa terpasang, fokus, kebersihan
split screen akan menjadi sedikit sulit. Kamera Canon MF dan AF mempunyai mount
yang berbeda, sehingga menyiapkan lensa sendiri sedikit susah sedangkan merek
lain seperti Nikon atau Pentax tampaknya sedikit lebih mudah karena mountnya yang
sama antara kamera AF dan MF (kecuali mount ulir), sehingga lensa digitalpun bisa
dipakai sekedar untuk mengecek kebersihan bagian dalam saja.
Siapkan battery kamera baru sebagai cadangan.
Mebuka penutup belakang kamera, kelihatanya bagian ini sepele namun saya kadang
kesulitan melakukannya, walaupun untuk kamera sendiri. Maklum, proses buka membuka
ini tidaklah rutin dilakukan, apalagi untuk katagori orang tua seperti saya yang
ingatannya mulai menurun. Umumnya kamera dibuka dengancara menarik penggulung
roll yang terletak di kiri atas ke atas, penutup belakang akan terbuka kesamping
seperti mebuka buku tulis. Namun ada juga yang dilakukan dengan penarik tuas pengunci
di sisi kiri, atau malah ada yang tombol penjepitnya ada di bawah, kamera terbuka
seperti membuka korek api. Saya biasanya cari cara amanya saja dengan minta tolong
penjualnya untuk membuka, walaupun cara ini kelihatan bodoh tapi tampaknya jauh
lebih aman ketimbang membayar biaya kerusakan karena kesalahan sepele
BAGIAN II
Kamera digital
Walaupun judulnya adalah kamera SLR tua, tampaknya tidak ada salahnya kalau saya
lengkapi juga dengan kamera digital. Mudah mudahan tidak menyimpang dari judul.
Secara umum, hampir sama dengan point di atas yaitu body luar, tombol, viewfinder.
Karena kamera digital tidak memakai film, memeriksa kamera bagian dalam hampir
tidak mungkin dilakukan. Kemudian langkah lanjutannya adalah jepret dan preview
hasilnya. Melihat hasil jepretan melalui komputer jauh lebih baik karena tampilan
monitor kamera sering menipu.
Shutter count juga ada baiknya di periksa untuk memeriksa berapa banyak kamera
telah dijepretkan, karena perlu diketahui, shutter juga mempunyai batas umur pemakaian.
Setiap kamera mempunyai umur shutter yang berbeda, tergantung merk dan juga modelnya.
Shutter yang telah melewati batas pemakaian (jebol), masih bisa diperbaiki dengan
mengganti shutter baru, namun tentu saja hal ini merupakan pengeluaran tambahan
yang tidak murah. Cara melihat shutter count, bisa dibaca lewat artikel yang banyak
bertebaran di internet. Kamera dengan pemakaian shutter yang tinggi biasanya berharga
jual lebih murah dan sebaliknya. Namun untuk barang bekas di luar negeri jumlah
shutter yang dipakai sama sekali tidak mempengaruhi harga jual.
Periksa perlengkapan kamera seperti USB kabel, Video cable, battery charger dan
buku manual. Untuk kamera SLR beserta lensanya, jangan lupa kelengkapan tutup
body dan tutup lensa bagian belakang-nya. Biasanya benda yang terakhir ini sering
terlupakan terutama untuk pembelian kamera dengan lensa terpasang. Untuk kamera
pocket, bagian ini dilewatkan saja.
Sekian dulu, semoga membantu. Sekali lagi kalau ada yang salah mohon dimaafkan.
Terima kasih.. FN
berarti kamera film hilang begitu saja. Sebagian kecil photographer muda tampaknya
ada yang menaruh perhatian pada kamera antik tanpa sensor ini namun sering keinginan
ini harus diurungkan karena bingung menentukan kriteria kamera yang harus dibeli.
Kadang untuk hal sederhana sekalipun seperti menentukan kondisi barangnya, apakah
masih berfungsi bagus atau rusak saja tampaknya tidak mudah. Maklum kamera antik
yang bisa dijalankan tanpa battery ini tidak punya monitor dibagian belakang untuk
preview hasil jepretan.
Saya sebelumnya juga sempat mengalami hal yang sama. Berdasarkan pengalaman beberapa
kali transaksi, saya menjadi sedikit mengetahuinya dan bersama ini dengan segala
keterbatasan dan kekurangannya, saya memberanikan diri untuk menuliskannya dengan
harapan mudah mudahan bermanfaat. Segala kekurangan dan kesalahan jadi tolong
dimaafkan atau dikoreksi. Terima kasih.
Hal pertama, sebelum cek fisik dilakukan adalah mengecek kelayakan harga. Harga
yang ditawarkan hendaknya sesuai dengan harga yang berlaku di pasaran, untuk type
dan jenis kamera yang sama. Kalau harganya sudah didapatkan dan dianggap sesuai,
barulah langkah di bawah ini dilakukan. Barang katagori langka, collection items
adalah perkecualian.
- Body secara umum
Meliputi kemulusan barang ( benturan, goresan, lecet, karat ). Lecet dan goresan
yang super halus (goresan rambut) kadang sedikit susah dilihat. Dengan sedikit
mengubah sudut pandang, memiringkan, mendekatkan dan menjauhkan ke arah lampu
kadang bisa membantu. Menggunakan alat bantu seperti kaca pembesar tentu lebih
baik lagi. - Tombol
Pastikan semua tombol berfungsi normal atau bisa diputar dengan mudah. Shutter.
Kokang kamera dan jepret. Coba minimal dalam 3 speed yang berbeda tertinggi, terendah,
menengah. Coba juga posisi Auto, B dan M90/60 kalau ada. Setiap posisi berbeda
normalnya akan menghasilkan suara yang juga berbeda. - Viewfinder
Intip, check debu, sampah, jamur dan fogg. Debu bisa beberapa titik, banyak titik,
mengumpul atau menyebar. Kalau menggumpal besar kemungkinan bukan debu namun sudah
digolongkan sebagai sampah. Kalau jamur biasanya seperti benang atau kerak tidak
beraturan atau bisa juga menggumpal berakar atau bahkan mungkin berbunga dan berbuah
kalau sudah parah ( joke !). Fogg maksudnya berkabut putih, pandangan tidak jelas
mirip ketika kita baru bangun pagi. Dengan lensa terpasang, periksa kebersihan
(split) screen. Kadang sedikit sulit untuk menentukan apakah debu atau kotoran
itu berada di screen atau di lensa, jadi membawa lensa sendiri tampaknya jauh
lebih baik. - Metering
Arahkan kamera ke tempat yang berlainan, perhatikan perubahan angka, jarum, lampu
dll, kemudian sambil mata tetap mengintip di vewfinder, putar tombol shutter speed
ke sesuka anda, normalnya pengukur cahaya berbentuk jarum atau lampu akan memberikan
reaksi ketika tombol shutter anda putar. Kalau bandel tidak bergerak besar kemungkinan
rusak. Untuk memastikannya cek baterai kamera. - Kebersihan ruangan dalam depan
Buka lensa depan, periksa bagian dalam. Periksa cermin pantul (miror) bersih, banyak goresan, juga
pinggiran miror rata dan mulus atau compang camping hitam bergerigi. Untuk kamera
rangfinder dengan lensa mati yang tidak bisa dibuka, langkah ini dan juga satu
langkah dibawah ini di abaikan saja. - Kebersihan ruang dalam belakang
Buka penutup belakang. Bagian yang sering bergesekan ketika penutup dibuka dan
ditutup biasanya adalah tempat yang paling rawan karat dan juga kotor. Bagian
itu berbentuk sperti parit kecil yang melintang di atas dan bawah. Saya biasanya
memberi nama dengan “garis segi empat”. - Jalan dan alur Film
Semua bagian yang dilalui oleh film diperiksa dan juga jangan lupa bagian belakangnya
yang berfungsi menekan film ketika pintu ditutup. Karat atau kotor akan membuat
film tergores dan lecet. - Tirai shutter
Apakah shutter terbuka dengan sempurna atau tidak ketika kamera dijepret. Jangan
lupa kokang kamera dulu sebelum tombol dipencet. - Pasang film
Kokang dan jepret, untuk meyakinkan langkah no 3 berfungsi dengan baik. Kalau
hasilnya bisa dicetak itu lebih baik lagi.
Langkah diatas saya berikan untuk kamera film analog mekanik, sedangkan untuk
kamera rangefinder, pocket, kamera berbahan plastik, sedikit berbeda namun tampaknya
pointnya sama saja. Lakukan pengecekan terutama viewfinder dengan lensa terpasang.
Beberapa tip tambahan :
Membawa atau menyiapkan lensa sendiri.
Khususnya ketika membeli kamera "body only". Tanpa lensa terpasang, fokus, kebersihan
split screen akan menjadi sedikit sulit. Kamera Canon MF dan AF mempunyai mount
yang berbeda, sehingga menyiapkan lensa sendiri sedikit susah sedangkan merek
lain seperti Nikon atau Pentax tampaknya sedikit lebih mudah karena mountnya yang
sama antara kamera AF dan MF (kecuali mount ulir), sehingga lensa digitalpun bisa
dipakai sekedar untuk mengecek kebersihan bagian dalam saja.
Siapkan battery kamera baru sebagai cadangan.
Mebuka penutup belakang kamera, kelihatanya bagian ini sepele namun saya kadang
kesulitan melakukannya, walaupun untuk kamera sendiri. Maklum, proses buka membuka
ini tidaklah rutin dilakukan, apalagi untuk katagori orang tua seperti saya yang
ingatannya mulai menurun. Umumnya kamera dibuka dengancara menarik penggulung
roll yang terletak di kiri atas ke atas, penutup belakang akan terbuka kesamping
seperti mebuka buku tulis. Namun ada juga yang dilakukan dengan penarik tuas pengunci
di sisi kiri, atau malah ada yang tombol penjepitnya ada di bawah, kamera terbuka
seperti membuka korek api. Saya biasanya cari cara amanya saja dengan minta tolong
penjualnya untuk membuka, walaupun cara ini kelihatan bodoh tapi tampaknya jauh
lebih aman ketimbang membayar biaya kerusakan karena kesalahan sepele
BAGIAN II
Kamera digital
Walaupun judulnya adalah kamera SLR tua, tampaknya tidak ada salahnya kalau saya
lengkapi juga dengan kamera digital. Mudah mudahan tidak menyimpang dari judul.
Secara umum, hampir sama dengan point di atas yaitu body luar, tombol, viewfinder.
Karena kamera digital tidak memakai film, memeriksa kamera bagian dalam hampir
tidak mungkin dilakukan. Kemudian langkah lanjutannya adalah jepret dan preview
hasilnya. Melihat hasil jepretan melalui komputer jauh lebih baik karena tampilan
monitor kamera sering menipu.
Shutter count juga ada baiknya di periksa untuk memeriksa berapa banyak kamera
telah dijepretkan, karena perlu diketahui, shutter juga mempunyai batas umur pemakaian.
Setiap kamera mempunyai umur shutter yang berbeda, tergantung merk dan juga modelnya.
Shutter yang telah melewati batas pemakaian (jebol), masih bisa diperbaiki dengan
mengganti shutter baru, namun tentu saja hal ini merupakan pengeluaran tambahan
yang tidak murah. Cara melihat shutter count, bisa dibaca lewat artikel yang banyak
bertebaran di internet. Kamera dengan pemakaian shutter yang tinggi biasanya berharga
jual lebih murah dan sebaliknya. Namun untuk barang bekas di luar negeri jumlah
shutter yang dipakai sama sekali tidak mempengaruhi harga jual.
Periksa perlengkapan kamera seperti USB kabel, Video cable, battery charger dan
buku manual. Untuk kamera SLR beserta lensanya, jangan lupa kelengkapan tutup
body dan tutup lensa bagian belakang-nya. Biasanya benda yang terakhir ini sering
terlupakan terutama untuk pembelian kamera dengan lensa terpasang. Untuk kamera
pocket, bagian ini dilewatkan saja.
Sekian dulu, semoga membantu. Sekali lagi kalau ada yang salah mohon dimaafkan.
Terima kasih.. FN
Re: [artikel] Panduan Membeli Kamera SLR Second
Makasih om udah mw share seputar tipsnya
KopiAirHujan- Global Moderator
-
Jumlah posting : 558
Age : 41
Registration date : 08.01.08
Similar topics
» [artikel] - teknis fotografi dan fungsinya
» nanya kamera
» Sony Ericsson C905: Kamera 8.1MP
» Cara Memaksimalkan Kamera Digital
» Tips memotret dengan ponsel kamera
» nanya kamera
» Sony Ericsson C905: Kamera 8.1MP
» Cara Memaksimalkan Kamera Digital
» Tips memotret dengan ponsel kamera
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|